Merawat Indonesia bersama Pekaluka
Oleh: Ns. Ditha Nugraha N., S.Kep.
Dasar Pemikiran: Gotong Royong sebagai Kekuatan Bangsa
Sejak tahun 2015, saya mulai menuliskan pemikiran ini melalui blog merawatindonesiabersama.blogspot.com, dengan fokus pada pentingnya merawat bangsa Indonesia secara menyeluruh. Sejak kecil, kita diajarkan tentang Bhinneka Tunggal Ika—berbeda-beda tetapi tetap satu. Salah satu kekuatan bangsa kita adalah budaya gotong royong, yang mengajarkan kita bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
Indonesia bisa menjadi lebih baik bila kita semua saling berbuat kebaikan, khususnya dalam hal merawat apa yang sudah ada, baik secara fisik maupun psikis. Perawatan yang holistik, yang mencakup aspek bio-psiko-sosio-spiritual-kultural, bisa dimulai dari unit terkecil seperti keluarga dan komunitas RT. Saya percaya, dengan memperkuat komunitas-komunitas ini, kita dapat membangun Indonesia yang lebih sehat dan kuat.
Penerapan Ilmu Keperawatan dan Pekaluka
Saat ini, saya fokus pada penerapan ilmu keperawatan, khususnya dalam perawatan luka serta asuhan keperawatan, di lingkungan keluarga dan komunitas RT di sekitar rumah. Kami berharap program ini bisa berkembang ke komunitas yang lebih besar, dengan tujuan akhir menciptakan minimal satu perawat berizin resmi yang menjalankan praktik keperawatan mandiri di setiap kecamatan.
Salah satu inspirasi terbesar kami adalah Rufaidah Al-Aslamia, seorang tokoh Islam yang diakui sebagai perawat pertama dalam sejarah Islam. Jasa Rufaidah diakui oleh Rasulullah SAW, terutama dalam merawat korban perang serta memberikan perhatian khusus kepada masyarakat yang membutuhkan, seperti anak yatim dan orang miskin.
Rufaidah tidak hanya berfokus pada perawatan fisik, tetapi juga terlibat dalam kegiatan sosial komunitas. Ia menunjukkan bahwa keseimbangan antara teknologi dan sentuhan kemanusiaan sangat penting dalam dunia keperawatan. Rufaidah juga dikenal sebagai pelopor advokasi pencegahan penyakit dan pendidikan kesehatan.
Program Pekaluka dan Desa Siaga
Selain perawatan kaki dan asuhan keperawatan, program Pekaluka juga mendukung pembentukan Keluarga Siaga dan Desa Siaga. Program ini adalah upaya pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang siap menghadapi masalah kesehatan dan keadaan darurat secara mandiri, sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 564/MENKES/SK/VIII/2006.
Penulis berharap, setiap keluarga dapat memiliki minimal satu anggota yang terlatih untuk menangani masalah kesehatan di rumah. Ketanggapan dan kesiapsiagaan ini sangat penting agar keluarga dan komunitas dapat menghadapi masalah kesehatan secara mandiri.
Harapan dan Pengabdian kepada Masyarakat
Kami percaya, jika setiap keluarga dan komunitas sudah siap siaga, program kesehatan yang ada bisa lebih maksimal dijalankan. Peran utama kami adalah sebagai fasilitator, membantu program pemerintah dan memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Langkah kecil ini dimulai dari diri sendiri, memperbaiki diri, dan melakukan pengabdian kepada lingkungan sekitar.
Semoga niat baik ini menjadi investasi kita di dunia dan akhirat, untuk Indonesia yang lebih sehat dan kuat.
(Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar